Selasa, 11 November 2008

DASAR YANG TEGUH


Kehidupan seseorang radikal ( semangat ) atau tidak ditentukan oleh komitmen ( janji yang disertai dengan tanggungjawab ) awal. Suatu ketika ada seoarang yang melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa pelajaran dasar yang diletakkan pada 48 jam pertama sewaktu orang baru bertobat menentukan keradikalan dia menjadi pengikut Kristus. Jika dasar yang diletakkan benar, maka hidupnya akan radikal.
Keradikalan para murid pada masa itu dikarenakan sewaktu awal hendak mengikuti Yesus, hal dasar yang ditanamkan adalah bayar harga dan pikul salib ( Lukas 14:25-33 )

Pentingnya mempelajari hal-hal dasar :

1. Menentukan kokoh/tidaknya kehidupan kita

Ada 2 tipe manusia di dunia ini, yaitu orang yang bijaksana dan bodoh. ( Mat 7:24-27 )

Orang yang bijaksana
”Ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah. Orang itu menggali dalam2 dan meletakkan dasarnya diatas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. ”( Lukas 6:48 )”

Perhatikan kata MENGGALI DALAM-DALAM
Dalam istilah bangunan pondasi itu ditanam bukan diletakkan begitu saja. Ada penggalian lubang dulu sebelum menaruh pondasi.
Begitu pula dalam kerohanian kita hal pertama sebelum kita menaruh dasar/pondasi hidup kita kita perlu mempelajari dulu lebih sungguh-sungguh dimana dan kepada siapa kita menaruhnya. Saya sarankan sih hanya satu yang sangat bisa kita percaya yaitu : Tuhan Yesus ( I Kor 10:4 )

Saya jamin saudara akan kuat, walau datang air bah bukan menjadi menjadi masalah.

Orang yang bodoh
”Seorang yang mendirikan rumah diatas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya , rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”

Perhatikan kata DIATAS TANAH TANPA DASAR

Ya sudah jelas dong. Membangun rumah hanya diletakkan dan diletakkan diatas pasir pula. Ya bangunan itu akan mudah dibawa kemana-mana apalagi kalau ada banjir. Sudah ndak usah dikata pasti bangunan itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.
Inilah yang kadang membedakan petobat baru dengan orang yang lahir sudah Kristen. Kristen karena mengikuti agama orang tua, tetapi bukan kekristenan yang mengikut Yesus.

Dasar Kekristenan yang dibangun , hanya:
Secara status : Karena KTP bertuliskan Agama Kristen
Secara Asesoris, Punya buku rohani banyak, punya koleksi kaset rohani banyak 
Secara pertunjukan ( show )_: punya pelayanan banyak
Secara Kebutuhan , kepada orang tua, kepada Bos, Kepada organisasi

Jika kita jadikan dasar kita pada hal diatas. Saya jamin pasti anda akan mudah kecewa, patah semangat, tawar hati.

Unshakable : Strengthening the foundation
Tidak tergoyahkan : Menguatkan fondasi/dasar

2.Menentukan Produktif/tidaknya kehidupan kita


”Apabila dasar-dasar dihancurkan. Apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu? ( Maz 11:3 )

Firman diatas jelas sekali, dasar, pondasi, penopang yang hancur akan menghancurkan seluruh bangunan yang sudah dibuat. Bangunan yang sudah hancur selain tidak bisa dipakai ( ada yang mau hari2 yang kita lalui hidup dalam puing-puing bangunan ) apalagi kalau mau dimanfaatkan untuk jadi toko, warung, warnet, rental ps2,dll.
Masing-masing kita diberikan talenta/bakat yang berbeda-beda. Bakat/talenta yang kita miliki belum tentu bisa dipakai untuk mengemban misi Tuhan ” People is ower mission”.

Talenta + 0 : Dinikmati
Talenta + dasar kekristenan : Power urapan

Dengan kita meiliki dasar kekristenan yang baik kita akan memiliki ”power”. Pelayann kita akan lebih semangat dan produktif. Banyak jiwa-jiwa yang akan kita menangkan untuk Tuhan. Kita akan dipakai untuk memberkati segala bangsa.

“Serving my generation” ( Melayani generasiku )

3. Menentukan bertumbuh atau tidaknya kerohanian kita


” Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah ( Ibrani 6:1 )

Orang percaya yang memiliki dasar kekristenan yang baik tidak akan menyia-nyiakan kehidupannya untuk hal-hal yang sia-sia tetapi secara otomatis akan mengalami pertumbuhan rohani. Pertumbuhan ini hanya bisa dimengerti dan dirasakan oleh dirinya sendiri.

Setiap hari hidupnya akan mengalami perubahan-perubahan secara batiniah ( rohani ). Seolah-olah seperti ada sesuatu yang membentengi dari dosa atas kehidupanya.

”Time to Renewal ” ( waktunya pembaharuan )


Mari kita kembali kepada dasar kekristenan yang baik yang akan membuat hidup kita kokoh, produktif dan bertumbuh. Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar: