Selasa, 02 Desember 2008

Meneladani Seorang Tokoh Iman ( Abraham )


Pada mulanya ia bernama Abram dan tinggal di Ur-Kasdim (kini letaknya di daerah Irak Selatan) sekitar tahun 2000 SM. Sesuai dengan bimbingan Allah ia pindah ke arah barat laut menuju Haran, dan kemudian ke arah Barat Daya menuju Kanaan. Menjelang masa tuanya, Abraham mendengar panggilan Allah. Allah membuat perjanjian dengan Abraham dan menjanjikan kepadanya seorang putra. Melalui putra perjanjian itu, yaitu Ishak, ia menjadi nenek moyang semua bangsa Yahudi. Kebesaran Abraham diringkas dalam surat Ibrani 11:8-19 dan surat Yakobus 2:21-23. Dari kehidupan Abraham kita mendapat kesimpulan bahwa Abraham adalah tokoh iman yang patut kita teladani:
1. Abraham beriman: Ia mendengar, menaati, mematuhi segala perintah Tuhan dan percaya akan firman Tuhan (Kej 15:6; Ibr 11:8). Dengan iman kita diselamatkan; dengan iman kita melayani Tuhan. "Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibr 11:6).

2. Abraham beribadat. Ke mana saja Abraham pergi, ia selalu membangun mezbah. Melalui mezbah, ia mengucap syukur kepada Tuhan, berdoa serta mempersembahkan korban dan beribadat kepada Tuhan. Paulus menasihati kitaagar senantiasa berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang 
dikehendaki Tuhan (1Tes 5:17-18).
3. Abraham hidup sebagai musafir. Ke mana saja Abraham pergi, ia membangun mezbah. Ia pun membuat kemah dan tinggal di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia mengakui hidupnya di dalam dunia ini hanya sebagai musafir saja. Perjalanan hidupnya menuju ke negeri yang baka, kehidupan
jasmaninya tdk kenal seperti kemah yg bisa rusak, ttp kehidupan rohani itu kekal adanya (2Kor 4:16; 5:1-2).
 4. Abaraham suka damai: Ia tidak suka bertengkar, tidak suka membantah dan rela mengalah (Kej 13:5-9). "berusahalah hidup damai dengan semua orang " (Ibr 12:14). Tuhan menjanjikan: "Berbahagialah orang 
yang membuat damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (2Kor 4:16, 5:1-2).
5. Abraham tidak egoistis: Ia selalu memikirkan kepentingan orang lain (Kej 13:9) dan rela membantu kesukaran orang lain (Kej 14:14-16). Demikian juga nasihat rasul Paulus: "Janganlah tiap-tiap orang hanya 
memperhatikan kepetingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga" (Filipi 2:4).
6. Abraham memberi persepuluhan: Ia memberi persepuluhan kepada Melkisedek yg melambangkan Tuhan Yesus (Kej 14:20; Ibr 7:1-28). Tuhan berjanji akan memberkati orang yg memberi persepuluhannya kpd Tuhan (Mal 3:10). Dalam hal memberi persembahan, hendaklah kita memberi menurut kerelaan hati, jangan dengan sedih atau karena terpaksa, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.


Amin

Tidak ada komentar: